Selamat Datang di Blog Saya

Jumat, 19 Oktober 2012

citra hasil penginderaan jauh


  CITRA HASIL PENGINDERAAN JAUH

Luaran sistem perolehan data dalam penginderaan jauh meliputi :
§  Data digital; berupa nilai digital yang disebut pixel (picture element), tiap pixel memiliki tiga nilai, yaitu x, y yang menunjukkan letak pixel dan z yang mencerminkan nilai spektralnya.  Pengolahan dilakukan secara digital dengan bantuan komputer.
§  Data analog atau visual, berupa gambaran mirip obyek aslinya (citra) dan non citra. Pengolahan dilakukan  secara manual.

No
              Jenis Citra
Variabel
pembeda
Citra foto
Citra non foto
1
Sensor
Kamera

Non kamera, mendasarkan
atas penyiaman (scanning)
kamera yang detektornya
bukan film.

2
Detektor
Film

Pita magnetik, termistor foto
konduktif, foto voltaik, dsb.

3
Proses perekaman
Fotografi/kimiawi

Elektronik

4
Mekanisme perekaman
Serentak

Parsial

5
Spektrum elektromagnetik
Spektrum tampak dan
perluasannya.

Spektra tampak dan
Perluasannya, thermal, dan gelombang mikro.






1. Citra Foto
Citra foto adalah gambaran yang dihasilkan dengan menggunakan sensor fotografi (kamera). Klasifikasi meliputi :

a.      Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan:
*    Foto ultraviolet yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultra violet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer.
*    Foto ortokromatik yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 - 0,56 mikrometer).
*    Foto pankromatik yaitu foto yang dengan menggunakan spektrum tampak mata.
*    Foto inframerah yang terdiri dari foto warna asli (true infrared photo) yang dibuat dengan menggunakan spektrum infra merah dekat sampai panjang gelombang 0,9 mikrometer hingga 1,2 mikrometer dan infra merah modifikasi (infra merah dekat) dengan sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan saluran hijau.

b.      Berdasarkan arah sumbu kamera ke permukaan bumi :
*    Foto vertikal atau foto tegak (orto photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
*    Foto condong atau foto miring (oblique photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini pada umumnya sebesar 10 derajat atau lebih besar. Tapi apabila sudut condongnya masih berkisar antara 1 - 4 derajat, foto yang dihasilkan masih digolongkan sebagai foto vertikal.
              Foto condong masih dibedakan lagi menjadi:
o   Foto agak condong (low oblique photograph), yaitu apabila cakrawala tidak tergambar pada foto.
o   Foto sangat condong (high oblique photograph), yaitu apabila cakrawa tampak pada foto

c.      Berdasarkan warna yang digunakan :
*    Foto berwarna semua (false colour).
Warna citra pada foto tidak sama dengan warna aslinya. Misalnya pohon-pohon yang berwarna hijau dan banyak memantulkan spketrum infra merah, pada foto tampak berwarna merah
*    Foto berwarna asli (true colour).
Contoh: foto pankromatik berwarna.

d.      Berdasarkan wahana yang digunakan :
*    Foto udara, direkam dari pesawat udara atau balon.
*    Foto satelit/orbital, direkam dari satelit.








2. Citra Non Foto
Citra non foto adalah gambaran yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera (sensor elektronik). Klasifikasi meliputi :

a.      Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan :
*    Citra inframerah thermal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum infra merah thermal. Penginderaan pada spektrum ini mendasarkan atas beda suhu objek dan daya pancarnya pada citra tercermin dengan beda rona atau beda warnanya.
*    Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil penginderaan dengan sistim aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan, sedang citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistim pasif yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah.

b.      Berdasarkan sensor yang digunakan, citra non foto terdiri dari:
*    Citra tunggal, yakni citra yang dibuat dengan sensor tunggal, yang salurannya lebar.
*    Citra multispektral, yakni citra yang dibuat dengan sensor jamak, tetapi salurannya sempit, yang terdiri dari:
•      Citra RBV (Return Beam Vidicon), sensornya berupa kamera yang       hasilnya tidak dalam bentuk foto karena detektornya bukan film dan       prosesnya non fotografik.
•      Citra MSS (Multi Spektral Scanner), sensornya dapat menggunakan       spektrum tampak maupun spektrum infra merah thermal. Citra ini dapat       dibuat dari pesawat udara.
c.      Berdasarkan wahana yang digunakan :
*    Citra Dirgantara (Airborne Image), yaitu citra yang dibuat dengan wahana            yang beroperasi di udara (dirgantara). Contoh: Citra infra merah thermal, citra radar dan citra MSS. Citra dirgantara ini jarang digunakan.
*    Citra Satelit (Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan lagi atas penggunaannya, yakni:
§   Citra satelit untuk penginderaan planet. Contoh: Citra satelit Viking (AS), Citra satelit Venera (Rusia).
§     Citra satelit untuk penginderaan cuaca. Contoh: NOAA (AS), Citra Meteor (Rusia).
§     Citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi. Contoh: Citra Landsat (AS), Citra Soyuz (Rusia) dan Citra SPOT (Perancis).
§     Citra satelit untuk penginderaan laut. Contoh: Citra Seasat (AS), Citra MOS (Jepang).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar