CITRA HASIL
PENGINDERAAN JAUH
Luaran
sistem perolehan data dalam penginderaan jauh meliputi :
§ Data digital; berupa nilai digital yang
disebut pixel (picture element), tiap pixel memiliki tiga nilai, yaitu x, y
yang menunjukkan letak pixel dan z yang mencerminkan nilai spektralnya. Pengolahan dilakukan secara digital dengan
bantuan komputer.
§ Data analog atau visual, berupa gambaran
mirip obyek aslinya (citra) dan non citra. Pengolahan dilakukan secara manual.
No
|
Jenis Citra
Variabel
pembeda
|
Citra
foto
|
Citra
non foto
|
1
|
Sensor
|
Kamera
|
Non kamera, mendasarkan
atas penyiaman (scanning)
kamera yang detektornya
bukan film.
|
2
|
Detektor
|
Film
|
Pita magnetik, termistor foto
konduktif, foto voltaik, dsb.
|
3
|
Proses perekaman
|
Fotografi/kimiawi
|
Elektronik
|
4
|
Mekanisme perekaman
|
Serentak
|
Parsial
|
5
|
Spektrum elektromagnetik
|
Spektrum tampak dan
perluasannya.
|
Spektra tampak dan
Perluasannya, thermal, dan gelombang mikro.
|
1. Citra
Foto
Citra foto adalah gambaran yang dihasilkan dengan menggunakan
sensor fotografi (kamera). Klasifikasi meliputi :
a. Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang
digunakan:
Foto
ultraviolet yaitu foto yang
dibuat dengan menggunakan spektrum ultra violet dekat dengan panjang gelombang
0,29 mikrometer.
Foto
ortokromatik yaitu foto yang
dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga sebagian
hijau (0,4 - 0,56 mikrometer).
Foto
pankromatik yaitu foto yang
dengan menggunakan spektrum tampak mata.
Foto
inframerah yang terdiri dari
foto warna asli (true infrared photo) yang dibuat dengan menggunakan spektrum
infra merah dekat sampai panjang gelombang 0,9 mikrometer hingga 1,2 mikrometer
dan infra merah modifikasi (infra merah dekat) dengan sebagian spektrum tampak
pada saluran merah dan saluran hijau.
b. Berdasarkan arah sumbu kamera
ke permukaan bumi :
Foto
vertikal atau foto tegak (orto photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus
terhadap permukaan bumi.
Foto
condong atau foto miring (oblique photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut
terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini pada umumnya sebesar 10
derajat atau lebih besar. Tapi apabila sudut condongnya masih berkisar antara 1
- 4 derajat, foto yang dihasilkan masih digolongkan sebagai foto vertikal.
Foto condong masih dibedakan lagi menjadi:
o
Foto agak condong (low oblique photograph), yaitu apabila cakrawala tidak tergambar pada foto.
o
Foto sangat condong (high oblique photograph), yaitu apabila cakrawa tampak pada foto
c. Berdasarkan warna
yang digunakan :
Foto
berwarna semua (false colour).
Warna citra pada foto tidak sama dengan warna aslinya.
Misalnya pohon-pohon yang berwarna hijau dan banyak memantulkan spketrum infra
merah, pada foto tampak berwarna merah
Foto
berwarna asli (true colour).
Contoh: foto pankromatik berwarna.
d. Berdasarkan wahana
yang digunakan :
Foto
udara, direkam dari
pesawat udara atau balon.
Foto
satelit/orbital, direkam dari
satelit.
2. Citra Non Foto
Citra non foto adalah gambaran yang dihasilkan oleh
sensor bukan kamera (sensor elektronik). Klasifikasi meliputi :
a. Berdasarkan spektrum
elektromagnetik yang digunakan :
Citra
inframerah thermal,
yaitu citra yang dibuat dengan spektrum infra merah thermal. Penginderaan pada
spektrum ini mendasarkan atas beda suhu objek dan daya pancarnya pada citra
tercermin dengan beda rona atau beda warnanya.
Citra
radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro. Citra radar
merupakan hasil penginderaan dengan sistim aktif yaitu dengan sumber tenaga
buatan, sedang citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistim pasif yaitu
dengan menggunakan sumber tenaga alamiah.
b. Berdasarkan sensor
yang digunakan, citra non foto terdiri dari:
Citra
tunggal, yakni citra yang
dibuat dengan sensor tunggal, yang salurannya lebar.
Citra
multispektral, yakni citra yang
dibuat dengan sensor jamak, tetapi salurannya sempit, yang terdiri dari:
• Citra RBV
(Return Beam Vidicon), sensornya berupa kamera yang hasilnya tidak dalam bentuk foto karena
detektornya bukan film dan
prosesnya non fotografik.
• Citra MSS
(Multi Spektral Scanner), sensornya dapat menggunakan spektrum tampak maupun spektrum infra
merah thermal. Citra ini dapat
dibuat dari pesawat udara.
c. Berdasarkan wahana
yang digunakan :
Citra
Dirgantara (Airborne Image),
yaitu citra yang dibuat dengan wahana
yang beroperasi di udara (dirgantara). Contoh: Citra infra merah
thermal, citra radar dan citra MSS. Citra dirgantara ini jarang digunakan.
Citra
Satelit (Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa
luar. Citra ini dibedakan lagi atas penggunaannya, yakni:
§
Citra
satelit untuk penginderaan planet. Contoh: Citra satelit Viking (AS), Citra satelit Venera (Rusia).
§ Citra satelit
untuk penginderaan cuaca. Contoh:
NOAA (AS), Citra Meteor (Rusia).
§ Citra satelit
untuk penginderaan sumber daya bumi. Contoh: Citra Landsat (AS), Citra Soyuz (Rusia) dan Citra SPOT
(Perancis).
§ Citra satelit
untuk penginderaan laut. Contoh:
Citra Seasat (AS), Citra MOS (Jepang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar